Senin, 02 Desember 2013

PENTANA ( PESTISIDA ALAMI PALING CESPLENG )

Pentana merupakan salah satu alternatif pengendalian hama yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Dibuat dari saripati beberapa tumbuhan khusus dengan proses alami.

Keunggulan Pentana Nasa
    Merupakan pengendali hama organik
    Mengendalikan hama sasaran secara cepat
    Mudah diaplikasikan di lapangan
    Tidak membunuh musuh alami
    Tidak mencemari lingkungan
    Mudah terurai (biodegradable)

Cara Pemakaian Pentana
Campurkan 15 – 45 cc Pentana + 5 -10 cc Aero 810 + sedikit air dalam wadah, aduk rata, kemudian tuangkan ke tangki semprot dan tambah air hingga penuh.

VITURA ( PEMBASMI HAMA ULAT )

Natural VITURA dan juga Natural VIREXI merupakan agesia hayati pengendali hama ulat grayak dari PT. Natural Nusantara. Natural VITURA dibuat dari virus yang menyerang pada ulat grayak ( Spodoptera litura ), yang kemudian diolah dengan formulasi khusus.
Keunggulan Natural VITURA

    Efektifitas sangat tinggi terhadap ulat grayak ( Spodoptera litura )
    Tidak mengganggu musuh alami lain
    Mudah menyebar
    Aman bagi manusia, hewan dan lingkungan
    Mendukung pertanian berkelanjutan

SASARAN
Spesifik/khusus : Ulat grayak (ulat tentara) Spodoptera litura pada tanaman Cabai, Kedelai, Kacang-kacangan, kubis dan sayuran lainnya, serta tembakau.

PETUNJUK PENGGUNAAN Natural Vitura
    Bersihkan tangki semprot dari pestisida kimia
    Larutkan 1 sachet (bungkus) Natural VITURA dalam 15 liter air, aduk sampai merata dan masukkan dalam tangki semprot.
    Semprotkan pada seluruh bagian tanaman
    Penyemprotan sebaiknya sore hari
    Untuk pemeliharaan tanaman semprotkan setiap seminggu sekali

PERINGATAN
    Jangan dicampur dengan pestisida
    Simpan ditempat yang sejuk ( suhu 250 – 300 C ) dan terlindung dari sinar matahari langsung

PUPUK PERANGSANG BUAH POWER NUTRITION

POWER NUTRITION dibuat dari bahan alami pilihan yang terjamin ketersediaannya dan diproses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses piruvatisasi tingkat 3 sehingga langsung dapat dimanfaatkan oleh jaringan tanaman.

POWER NUTRITION dibuat khusus untuk tanaman buah-buahan tahunan (mangga, jeruk, panili, lada, coklat, kelapa sawit, dll.). Walaupun juga dapat dipergunakan untuk tanaman buah - buahan semusim (cabai, tomat, melon, dll.)

POWER NUTRITION meningkatkan produktivitas buah, dengan memperbanyak buah dan membantu pembuahan di luar musim (faktor air cukup, iklim tidak ekstrim, hama penyakit normal).

POWER NUTRITION membantu mengurangi kerontokan bunga/buah dan membantu meningkatkan kualitas buah (rasa, aroma, dan warna) serta meningkatkan keawetan buah dari kerusakan setelah panen.

POWER NUTRITION mengurangi kebutuhan pupuk makro (N, P dan K) hingga + 75% - 90%, sekaligus memperbaiki kerusakan tanah secara bertahap, meningkatkan kesuburan tanah dan membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.

CARA PENGGUNAAN


    Larutkan pupuk dalam air secukupnya.
    Siramkan ke sekeliling batang tanaman.
    Pemupukan dilakukan 2 - 4 bulan sekali.
    Pada musim kemarau pohon disiram air 2 - 4 kali (interval 1 minggu sekali) semenjak satu minggu setelah aplikasi Power Nutrition.
    Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% - 90%



KANDUNGAN UNSUR

N 2,04%; P2O5 1,28%; K2O 0,39%; Ca 0,55%; S 0,81%; Cl 8,30%; Mg 0,40%; Mn 0,06 ppm; Fe 0,72%;Cu 0,02 ppm; Zn 0,01 ppm; Na 1,01%; B 8,59%; Si 9,94%; Al 0,40 ppm; NaCl 0,61%; SO4 2,44%; C/N ratio 5,23%; pH 8,81; Lemak 0,28%; Protein 12,75%; Karbohidrat 1,52%; Asam Humat 3,45%.

BVR ( BEUVERIA BASSIANA )

Natural BVR (Beuveria Bassiana) merupakan salah satu produk pestisida organik PT Natural Nusantara sebagai pengendali hama dan penyakit pada tanaman. Natural BVR sangat efektif dan efisien membasmi hama sasaran, akan tetapi tidak akan mematikan musuh alami, jadi, sangat selaras dengan keseimbangan alam. Natural BVR mendukung program pertanian berkelanjutan, mudah digunakan dan harganya cukup terjangkau, aman bagi lingkungan, manusia dan juga hewan.

Manfaat Penggunaan Natural BVR
    BVR Efektif dan efisien terhadap hama sasaran
    BVR Tidak mematikan musuh alami
    BVR Selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah
    BVR Mendukung program pertanian berkelanjutan
    BVR Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan

Mekanisme Kerja Natural BVR
Natural BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam. BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR.

Tanaman SasaranPadi, Bawang merah, Kacang panjang, Cabai, Tomat, Kubis, Buncis, Semangka, Kentang, Apel, Mangga, Coklat

Hama Sasaran UtamaWereng (Nilaparvata sp.; Nephotettix sp.; Sogatella sp.), Penggerek batang padi (Thryporhiza sp.; Chilo supressalis), Walang sangit (Leptocorixa accuta), Kutu Daun, Kutu Dompolan, Penggerek buah coklat
Petunjuk Penggunaan BVR

    Dosis 1-2 gram/liter atau + 100 gram per 1000 m2
    Semprotkan ke tanaman pada sore hari
    Bisa dicampurkan dengan POC NASA atau Hormonik

PESTONA ( PESTISIDA ORGANIK NASA )

PESTONA Pestisida Organik merupakan produk pertanian Nasa sebagai pengendali hama tanaman alami pada tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman tahunan. Produk pengendali hama dari Natural Nusantara ini diproses dari hasil ekstraksi berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif yang merupakan pengendali hama dan penyakit alami. Zat aktif tersebut antara lain : Azadirachtin, Ricin (asam ricin), Polifenol, Alkaloid, Sitral, Eugenol, Annonain, Nikotin dan lain-lain.

Sifat PESTONA
    Mudah terurai dialam sehingga tidak mencemari lingkungan
    Relatif aman bagi manusia, hewan piaraan, serta musuh alami hama tanaman.
    Tanaman/buah bebas residu kimia dan aman dikonsumsi.

Mekanisme Kerja PESTONA
PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

Hama Sasaran PESTONA :
    wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, Uret dan lain-lain.

Cara Pemakaian Pestona :
    Larutkan 5 cc – 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata.
    Semprotkan/gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata.
    Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan/penggemborkan per musim.
    Sebaiknya waktu penyemprotan/penggemborkan pada sore hari.

Minggu, 01 Desember 2013

PUPUK TABUR NASA GRANULE

Teknologi PT. NATURAL NUSANTARA membuat suatu inovasi-inovasi baru dalam bidang pupuk organik mikro ke arah penyempurnaan berbagai bentuk pupuk organik, dengan mengasilkan berbagi jenis pupuk organik, salah satunya berbentuk granule (butiran) mulai kualitas standar hingga tinggi (premium). Pupuk organik Granule NASA mempunyai banyak pilihan dosis penggunaan, tersedia dosis 50 Kg / Ha, 300-500 Kg/Ha atau sesuai permintaan.


Sudah banyak pembuktian di lapangan dengan penggunaan pupuk Organik Granule NASA ini, dan rata-rata mereka sangat puas menggunakannya. di tanaman bawang merah hasilnya sangat baik.
Pupuk Organik Granule NASA dibungkus dalam bentuk karung dengan berat 10 kg.
Kandungan unsur:

    N 0.85%
    P2O2 3.20%
    K2O 2.28%
    C ORGANIK 17.41%
    Zn 1252.84 ppm
    Cu 432.65 ppm
    Mn 830.79 ppm
    Co 2.22 ppm
    Mo <0.200 ppm
    Fe 7551.03 ppm
    B 2322.40 ppm
    pH 7.76
    C/N ratio 20.48
    Kadar Air 14.56%

(Hasil uji lab. Sucofindo No.00700/CDBHAB)

PUPUK SEMPROT GREEN STAR

 Greenstar merupakan terobosan teknologi pupuk organik modern berbentuk serbuk. Greenstar murni terbuat dari bahan alami dengan fungsi multiguna. Greenstar mengandung lengkap unsur hara makro dan mikro, serta diperkaya dengan hormon/zat pengatur tumbuh (giberelin, sitokinin & auksin).

Dengan menggunakan Greenstar, pupuk makro (npk) bisa dikurangi 25%. Greenstar dapat diaplikasikan pada tanaman pangan, tanaman semusim, tanaman tahunan, tanaman hias & juga pembibitan. Greenstar juga sangat efektif membantu meningkatkan produktivitas secara kuantitas & kualitas dengan tetap manjaga kelestarian lingkungan/tanah (aspek k-3). Greenstar dikemas unik, aplikasi lebih praktis dan superekonomis, serta didalamnya berisi 3 sachet.
Dengan kemasan yang unik dan sangat berbeda dengan produk-produk pupuk terutama pupuk organik yang ada di pasaran serta jauh dari gambaran para pengguna pupuk pada umumnya, semakin memperjelas keseriussan kami dalam menghasilkan suatu produk. Tidak hanya fungsi tetapi tampilan juga kami perhatikan. Dengan bentuknya yang sederhana, kecil, ringan dan praktis semakin mempermudah dalam aplikasi di lapangan, di samping cara aplikasinya yang juga sangat mudah dan cepat.
Greenstar dikemas dalam bentuk sachet (20gr). 1 dos berisi 3 sachet yang disesuaikan dengan dosis sekali aplikasi untuk luas lahan 1000 m2. Greenstar dibuat dengan pengawasan yang teliti sehingga produk ini sangat aman untuk lingkungan, bebas logam berat (ph, cd, hg, as), bebas mikroba e-coli, salmonela serta dari bahan ikutan/pengotor.
Pupuk organik Greenstar menjawab tantangan masa depan ekspor pupuk organik Indonesia.

HORMONIK HORMON ORGANIK

HORMONIK memacu pertumbuhan, pengumbian, pembungaan dan pembuahan tanaman untuk mendapatkan hasil panen optimal.


HORMONIK mengandung Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Organik terutama Auksin, Giberelin dan Sitokinin, di formulasikan dari bahan alami yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman.

HORMONIK tidak membahayakan ( aman ) bagi kesehatan manusia maupun binatang.

CARA PAKAI :
    Dosis : 1 - 2 cc HORMONIK per 1 liter air.
    Penggunaan lebih optimal jika dicampur dengan POC NASA ( dosis 1 ttp HORMONIK + + 3 ttp POC NASA ) per tangki.
    Penggunaan dengan cara disemprotkan terutama pada daun tanaman hingga merata.
    anaman semusim : mulai pertengahan usia tanaman hingga menjelang reproduksi, yaitu sebelum berbunga/ berumbi (3-6 kali semprot). Penggunaan semenjak awal tanam lebih baik.
    Tanaman tahunan : 2-4 bulan sebelum berbunga/berbuah ( 3-6 kali semprot).
    Unggas : 1 botol (500 cc) POC NASA / VITERNA Plus + 1 - 2 tutup HORMONIK, kemudian 1-2 cc campuran POC NASA/VITERNA Plus + HORMONIK dilarutkan dalam 1 liter air minum diberikan ke unggas (ayam) setiap hari satu kali.

DAYA GUNA :
    Mempercepat proses pertumbuhan tanaman.
    Memacu dan meningkatkan pembungaan serta pembuahan.
    Mengurangi kerontokan bunga dan buah.
    Membantu pertumbuhan tunas .
    Membantu pertumbuhan akar
    Memacu pembesaran umbi.
    Meningkatkan keawetan hasil panen.
    Memacu dan meningkatkan bobot unggas/ternak.

PUPUK SEMPROT ORGANIK POC NASA

POC NASA adalah Pupuk Organik Cair produksi PT Natural Nusantara (NASA). Formula ini dirancang secara khusus terutama untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lengkap pada tanaman juga peternakan dan perikanan yang dibuat murni dari bahan-bahan organik dengan fungsi multiguna :


    Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta kelestarian lingkungan/tanah (aspek K-3 : Kuantitas - Kualitas- Kelestarian).
    Menjadikan tanah yang keras berangsur - angsur menjadi gembur.
    Melarutkan sisa pupuk kimia di tanah (dapat dimanfaatkan tanaman).
    Memberikan semua jenis unsur makro dan unsur mikro lengkap.
    Dapat mengurangi penggunaan Urea, SP - 36 dan KCl + 12,5% - 25%
    Setiap 1 liter POC NASA memiliki fungsi unsur hara mikro setara dengan 1 ton pupuk kandang.
    Memacu pertumbuhan tanaman dan akar, merangsang pengumbian, pembungaan dan pembuahan serta mengurangi kerontokan bunga dan buah( mengandung hormon/ZPT Auksin, Giberellin dan Sitokinin).
    Membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman (cacing tanah, Penicilium glaucum dll).
    Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit
    Meningkatkan bobot unggas (ayam, bebek, dll), ternak besar (sapi, kambing,dll), ikan serta udang.
    Meningkatkan nafsu makan unggas, ternak dan ikan/udang.
    Membantu pembentukan pakan alami ikan dan udang (plankton).


Kandungan :

N 0.12 %, P2O5 0.03 %, K 0.31 %, Ca 60.40 ppm, S 0.12 %, Mg 16.88 ppm, Cl 0.29 %, Mn 2.46 ppm, Fe 12.89 ppm, Cu < 0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15 %, B 60.84 ppm, Si 0.01 %, Co < 0.05 ppm, Al 6.38 ppm, NaCl 0.98 %, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr < 0.06 ppm, Mo < 0.2 ppm, V < 0.04 ppm, SO4 0.35 %, C/N ratio 0.86 %, ph 7.5, Lemak 0.44 %, Protein 0.72 %


Kandungan Lain :

Asam-asam organik (Humat 0,01%, Vulvat, dll)
Zat Perangsang Tumbuh : Auksin, Giberelin, Sitokinin.

PUPUK ORGANIK PADAT SUPER NASA SEBAGAI PENYUBUR TANAH

POP SUPERNASA adalah Pupuk Organik Padat produksi PT Natural Nusantara. Formula alami (organik) ini khusus untuk memperbaiki kerusakan tanah secara fisik (menggemburkan), secara khemis (menyediakan semua unsur hara essensialbagi tanaman) dan secara biologis membantu perkembangan mikroorganisme tanah bermanfaat bagi tanaman. POP SUPERNASA dapat mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK kimia (urea, SP-36, dan KCl).


Formula khusus tanaman yang dibuat murni dari bahan-bahan organik dengan fungsi

A. Fungsi utama :
1. Memperbaiki lahan-lahan yang rusak :

    Meningkatkan kesuburan fisik : memperbaiki tanah yang keras berangsur angsur menjadi gembur.

    Meningkatkan kesuburan khemis : memberikan semua jenis unsur makro dan unsur mikro lengkap bagi tanaman.

    Meningkatkan kesuburan biologis : membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.

2. Mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK kimia ( Urea, SP-36 dan KCl ) sebesar + 25% - 50%.

B. Fungsi lain :

    Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman.
    Melarutkan sisa - sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan tanaman kembali.
    Memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan serta mengurangi kerontokan bunga dan buah.

Catatan : jika digunakan bersama POC NASA maka POP SUPERNASA hanya diberikan (disiramkan) sekali sebelum tanam sebagai pupuk dasar.
PEMESANAN PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA ORGANIK NASA0818279339
PIN BB
227BE927




APLIKASI PUPUK ORGANIK NASA DAN PESTISIDA NASA ORGANIK UNTUK TANAMAN TEBU

 PENDAHULUAN
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali?
Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (aspek K-3).

SYARAT TUMBUHTanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.

JENIS - JENIS TEBUJenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

PEMBUKAAN KEBUNSebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got - got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

TURUN TANAH/KEBRUKYaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 - 20 cm.

PERSIAPAN TANAM
    Lakukan seleksi bibit di luar kebun
    Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
    Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
    Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

WAKTU TANAMBerkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

PENYIRAMANPenyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN
    Sulam sisipan, dikerjakan 5 - 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.
    Sulaman ke - 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 - 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
    Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan
     Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke - 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
    Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2

PEMBUMBUNAN TANAH
    Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
    Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
    Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

GARPU MUKA GULUDPenggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

KLENTEKYaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOHBatang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros - ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun - rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.

PEMUPUKAN
    1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
    2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 - 2 botol/1000 m² dengan cara :
    Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.
    Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 - 10 meter juringan

    3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu
    4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
    5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 - 6 tutup dicampur HORMONIK 1 - 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan


HAMA DAN PENYAKIT1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3 - 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR

2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu

3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 )

4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.

5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.

6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.

RENDEMEN TEBUProses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.

TEBU KEPRASAN
    Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
     Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak - petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput - rumput.
     Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan